Selasa, 18 Juli 2017

Serat Anglingdarma.


Saat bermain ketempat teman penggemar barang-barang kuno dan langka, dia menunjukan setumpuk 
kertas kuno bertuliskan tangan aksara Jawa. 
  
Dilihat sepintas, tumpukan kertas tersebut memang berantakan,banyak yang keriting dan sobek pada bagian pinggir kertas, ketebalan tintanya pun sudah tidak rata,
nomer halamannya tidak jelas, bahkan halamannyapun sudah tidak lengkap, baik di awal, tengah dan akhir.
Setelah dirapikan ternyata kertas-kertas tersebut adalah sebuah buku, hanya ada sebanyak 114 lembar atau 228 halaman.
Paling awal halaman 19, gambar bawah kiri dan halaman terakhir, 342, gambar bawah kanan.

Walaupun halamannya tidak lengkap, bagaimanapun juga keadaannya perlu diselamatkan, karena buku tersebut adalah hasil karya para seniman yang mewakili jamannya. Apalagi tulisannya konsisten rapi, tebal tipis teratur dengan baik, maka mudah dibaca, sehingga mudah diketahui bahwa isi buku tersebut adalah cerita/kisah "ANGLINGDARMA" dalam bentuk tembang Macapat, yaitu jenis lagu/irama Jawa yang terdiri dari 11 lagu/irama.
Bahkan menjadi sangat menarik, pada setiap akhirnya tembang, diberikan ornamen khas Jawa yang indah, dan apabila ada pergantian lagu, pada ornamennya disisipkan nama tembang/lagu yang berikutnya.
Sebagai contoh, bisa dilihat pada gambar-gambar dibawah ini :
Gambar atas, disisipkan lagu berikutnya yaitu tembang 'Dhandanggula'
Diatas hanya ornamen tanpa pergantian tembang
Digambar atas, pada akhir lagu ada kata 'mijil', berarti lagu berikutnya adalah tembang 'Mijil'.
Diakhir lagu ada kata 'mendem pucung', berarti berikutnya tembang 'Pucung'
Diatas hanya ornamen tanpa pergantian tembang
gambar atas, diornamen terselip tulisan 'sinom', berarti berikutnya tembang 'Sinom'.
Diatas hanya ornamen tanpa pergantian tembang.

Di akhir pertemuan dengan teman, buku yang tidak lengkap tersebut diatas, menjadi koleksi 'bukulangka' juga,  alhamdulillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar disini